15 Februari sebagai Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Kanker Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 15 Februari. Peringatan ini sebagai momentum untuk bersama-sama menyadari bahwa penyakit kanker bisa diderita oleh siapapun, termasuk anak-anak.
Maka dari itu, penting bagi para orangtua untuk semakin 'aware' dengan kesehatan si kecil agar terhindari dari penyakit kanker tersebut. Termasuk menyadari hak-hak apa saja yang menyertai untuk semua anak yang terdiagnosis kanker.
Berdasarkan laman resmi International Childhood Cancer Day, ada beberapa hak dasar yang harus terpenuhi pada anak dengan diagnosis kanker, yaitu:
1. Hak atas diagnosis dini dan tepat
2. Hak untuk mengakses obat esensial yang menyelamatkan nyawa
3. Hak atas perawatan medis yang layak dan berkualitas
4. Hak menindaklanjuti perawatan, layanan, dan peluang mata pencaharian berkelanjutan bagi para penyintas
Hak dasar ini penting untuk dipahami, terlebih bagi masyarakat di negara berkembang yang masih belum begitu mumpuni dalam hal menjamin keselamatan nyawa anak dengan diagnosis kanker.
"Menyedihkan, masih banyak anak-anak di negara tidak maju yang mengidap kanker dan meninggal tanpa perawatan suportif atau manajemen rasa sakit yang baik. Itu kenapa, mendukung hak anak meninggal tanpa rasa sakit perlu diprioritaskan," ungkap laman tersebut yang dikutip, Rabu (15/2/2023).
Maka dari itu, penting bagi para orangtua untuk semakin 'aware' dengan kesehatan si kecil agar terhindari dari penyakit kanker tersebut. Termasuk menyadari hak-hak apa saja yang menyertai untuk semua anak yang terdiagnosis kanker.
Berdasarkan laman resmi International Childhood Cancer Day, ada beberapa hak dasar yang harus terpenuhi pada anak dengan diagnosis kanker, yaitu:
1. Hak atas diagnosis dini dan tepat
2. Hak untuk mengakses obat esensial yang menyelamatkan nyawa
3. Hak atas perawatan medis yang layak dan berkualitas
4. Hak menindaklanjuti perawatan, layanan, dan peluang mata pencaharian berkelanjutan bagi para penyintas
Hak dasar ini penting untuk dipahami, terlebih bagi masyarakat di negara berkembang yang masih belum begitu mumpuni dalam hal menjamin keselamatan nyawa anak dengan diagnosis kanker.
"Menyedihkan, masih banyak anak-anak di negara tidak maju yang mengidap kanker dan meninggal tanpa perawatan suportif atau manajemen rasa sakit yang baik. Itu kenapa, mendukung hak anak meninggal tanpa rasa sakit perlu diprioritaskan," ungkap laman tersebut yang dikutip, Rabu (15/2/2023).